dunia mana pernah adil
walau sehabis baik kau curah usaha
walau sehabis daya kau pamer bersungguh
tak tentu dipandang
tak tentu didendang
akhirnya yang punya gelaran juga menang di mata berdendang di mulut
terduduk sekejap
terkenang apa nasib
sama ada teruskan melawan atau berhenti sekadar ada
apa guna bertempur dalam perang yang pastinya kau kalah
tak sanggup aku nak tempuh lagi tahun demi tahun
mengemis minta iktiraf
menadah minta simpati
cukup sekali
tak nak aku ulang lagi
dunia mana pernah adil
No comments:
Post a Comment